Cahaya rendah dan pucat
Menyelinap diantara celah-celah
Kerai,menyorotkan garis-garis cahaya es di lantai dingin.
Kuawasi garis-garis hidup itu berusaha memenjarakanmu
Tapi kau tetap menghilang
Cakar-cakarmu yang cokelat gemetar
Sensitive terhadap sentuhanku,diselingi rambutberuban
Bulumu lembab karena dua belas tahun persahabatan
Aku baru saja menangis di jubah sutera karena kau menghlang
Pandanganmu penuh keprcayaan
Padahal kami berbohong,perut kami menempel ke ubin
Hidung saling bersentuhan
Aku dapat melihat derita tumor yang berbahaya bercampur dengan arthritis menua
Dan menaungi matamu yang ungu
Dan kau menghilang
Kau adalah sahabatku yang tak pernah bicara
Sumber kepercayaan,kewarasan dan hatiku
Tapi kau tetap mengunyah dengan giat
Tulang-tulang kehidupanmu yang segera menjadi kerangkakenanganku
Karena kau akan menghilang.
By : Annette K. Pollert
Minggu, 30 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar